BREAKING NEWS
http://www.rolitastory.blogspot.com/

Teknologi

Unik

Video

Waspada Money Game Semakin Marak (kenali Ciri-cirinya)

Modus money game berkedok money game kembali marak Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia atau APLI pun merasa geram. Sebagai lembaga yang menaungi MLM murni di Indonesia, APLI merasa perlu dilakukan tindakan preventif sekaligus tindakan hukum yang memberi efek jera bagi para pelakunya. Sayangnya, sampai saat ini belum ada payung hukum untuk membunuh modus money game, undang-undang anti money game atau skema piramida tidak kunjung terealisir. “Dari dulu wacana untuk membuat UU itu ada, Cuma ya menguap begitu saja. Entah kenapa, tapi sepertinya pemerintah merasa belum melihat cukup bukti,” ujar Djoko H. Komara, selaku Wakil Ketua Umum II APLI dalam acara temu media pada Selasa (27/09)Padahal di lapangan, korban penipuan money game sudah mencapai ratusan orang. Para korban kebanyakan mengeluh ke APLI tanpa berani melapor ke pihak berwajib, biasanya karena malu atau alasan lainnya.
Seperti di Medan, setidaknya ada sekitar 800 orang menjadi korban penipuan money game. Bahkan kerugiannya mencapai Rp21 miliar. Pola money game biasanya muncul ketika kondisi perekonomian sedang lesu, maklum saja masyarakat jadi mudah tergiur dengan keuntungan besar tanpa kerja keras. Karena sejatinya, money game bukan jualan produk, melainkan praktek perputaran uang. Misalnya, untuk membayar bonus 1 orang, uang dikumpulkan dari 5 orang yang baru bergabung. “Makanya usia money game biasanya tidak lama, hanya sekitar 3 tahunan,” imbuh Djoko.
Sebagai asosiasi, APLI tentu tidak punya kapasitas mengambil tindakan hukum. Namun sebagai langkah preventif APLI mengundang media sebagai alat kontrol sosial. Selain itu juga, sejak Maret 2011 APLI membentuk tim khusus, tim task force, untuk mencegah semakin berkembangnya praktek money game. Target awal Task Force adalah memperjuangkan UU anti money game.

Ciri-ciri money game:
1.Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat
2.Lebih menekankan pada perekrutan dan bukan penjualan
3.Bonus dibayar bila hanya ada perekrutan
4.Kalaupun ada produk yang dijual biasanya hanya digunakan sebagai kedok, kualitas barang tidak sesuai dengan harga. Dan tidak bisa repeat order
5.Sementara, jika usaha akan ambruk indikasinya adalah, menunda pembayaran bonus dan menaikkan biaya pendaftaran.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 www.celoteh.us
Powered byBlogger